Selasa, 18 Maret 2014

Web Science

WEB SCIENCE


Definisi
Web Site (web) adalah sejumlah halaman situs yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan seperti internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL. Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Web Science adalah kajian sains dari web yang lahir dari sistem informasi. Pada web science membutuhkan pemahaman akan web dan juga fokus pada pengembangan terhadap kebutuhan komunikasi dan representasi. Tujuan dari adanya web science adalah sebagai berikut :
Ø Untuk mempromosikan dan mendorong dan mendorong penelitian kolaboratif untuk mempelajari pengembangan web.
Ø Untuk memberikan forum global bagi para akademis, pemerintah, dan industri untuk mengembangkannya.
Ø Untuk mendorong perkembangan dari web dan memungkinkan merancang inovasi kurikulum untuk prinsip atau pengetahuan baru dari web science. Jadi, untuk melatih generasi-generasi pendatang dari peneliti web itu sendiri.

Sejarah
Web Science awalnya merupakan usaha bersama antara MIT dan University of Southampton untuk menjembatani dan merumuskan aspek-aspek sosial dan teknis dari World Wide Web. Ini pertama kali diumumkan di MIT pada tanggal 2 November 2006 sebagai Web Science Research Initiative (WSRI), pada tahun 2009 mengubah namanya menjadi Web Sains Kepercayaan. Tim Berners-Lee memimpin program ini yang juga bertujuan menghimpun dana dari pemerintah dan swasta.
Beberapa aspek yang pembahasan web science :
Ø Social Networks
Ø Collaboration
Ø Understanding online communities
Ø Analyzing the human interactions inherent in social media
Ø Developing “accountability” and other mechanisms for enhancing privacy and trust on the Web.

Kelebihan dan Kekurangan Web Science
Keuntungan Web Science
Ø Memberikan efisiensi waktu untuk para pengguna internet agar lebih mudah mendapatkan informasi tertentu di suatu ilmu murni tertentu melalui web science.
Ø Memberikan tampilan seperti gambar – gambar yang menarik agar para pembaca tidak bosan saat mereka membaca materi yang ada pada web science tersebut.
Kekurangan Web Science
Ø Terjadinya kesalah pemahaman apabila informasi atau materi yang disugguhkan kurang akurat dan kurang jelas untuk para pembaca nya.
Ø Apabila informasi atau materi yang disampaikan tidak sesuai dengan ilmu murni aslinya, maka akan terjadi kesenjangan dan masalah dengan para pakar ilmuwan nya


CASCADING STYLE SHEETS (CSS)
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman. Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.

CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

Sejarah CSS
Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah-anak (parent-child) pada setiap style. CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996. Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.

Versi
Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2 dan CSS3. CSS1 dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website. CSS2 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf font, tampilan pada tabel /table layout dan media tipe untuk printer.

CSS 3
CSS 3 adalah versi CSS terbaru yang masih dikembangkan oleh W3C. Namun beberapa web browser sudah mendukung CSS 3. CSS 2 didukung seutuhnya oleh CSS 3 dan tidak ada perubahan, hanya ada beberapa penambahan, sehingga ketika bermigrasi dari CSS 2 ke CSS 3, tidak perlu mengubah apapun.

Fitur baru
CSS 3 memiliki beberapa fitur baru, seperti:
·      Animasi, sehingga pembuatan animasi tidak memerlukan program sejenis Adobe Flash dan Microsoft Silverlight
·      Beberapa efek teks, seperti teks berbayang, kolom koran, dan "word-wrap".
·      Jenis huruf eksternal, sehingga dapat menggunakan huruf yang tidak termasuk "web-safe fonts".
·      Beberapa efek pada kotak, seperti kotak yang ukurannya dapat diubah-ubah, transformasi 2 dimensi dan 3 dimensi, sudut-sudut yang tumpul dan bayangan, multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan CSS Object Model.

Modul CSS 3
CSS 3 dibagi menjadi "modul". Spesifikasi lama telah terpecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, dan yang baru juga ditambahkan.
Beberapa CSS 3 modul yang paling penting adalah:
·      Selector
·      Model Kotak
·      Latar belakang dan Border
·      Efek teks
·      Transformasi 2D/3D
·      Animasi
·      Layout Kolom
·      User Interface


REFERENSI



Tidak ada komentar :

Posting Komentar